PETUALANGAN MALAM MENUJU PONDOK CABE
GREAT!!! Itu
kata – kata yang bisa digambarkan di wajahku saat acara outbound ini selesai.
Bagaimana tidak?
Yah,
pada awalnya perasaan kita cukup campur aduk, antusias, bahagia, capek, bahkan
kesal. Sepanjang perjalanan dari Bandung menuju Tanggerang Selatan diwarnai
dengan banyak kegelisahan. Meski sedikit ada perseteruan masalah tempat tinggal
dan kurangnya kekompakan, akan tetapi kita tetap berusaha mencari solusi
terbaik untuk menyatukan keinginan karena sungguh sangat dimaklumi sebagai
pendatang dari Palembang yang berjumlah 11 orang yang memiliki karakter
berbeda.
Kita
Berangkat pukul 21.00 WIB dari salah satu penginapan di Bandung. Kita
menggunakan jasa travel yang seharusnya cukup menampung 14 orang, akan tetapi
dengan tumpukan barang kami, travel tersebut hanya cukup menampung kami
berenam.
Sesampainya
di Tanggerang Selatan pukul 00.30. Untungnya kami sudah membooking kost di
daerah Jl. Merica yang membuat kami tidak terlantar pada malam itu, meskipun
kami sedikit mengalami hal sulit, yaitu tersesat. Walhasil kami dapat
beristirahat tanpa sempat membereskan apapun kecuali mencucui muka.
FIRST DAY IN SEAMOLEC
Keesokan
harinya merupakan hari pertama kami melaksanakan outbond. Saya berfikir outbond
ini pasti menyenangkan karena saya sangat menyukai tantangan. Namun ternyata
hari pertama bukanlah tentang halang rintang, melainkan pembekalan mengenai
outbond, motivasi kehidupan, dan semua hal baik yang baru pertama kali saya
temukan dalam kegiatan menyenangkan dan itu lebih dari sekedar menyenangkan.
Berkenalan
satu sama lain dari berbagai daerah di penjuru Indonesia, tidak dibedakan
berdasar kubu tapi mentor meyakinkan kita satu, yaitu Indonesia. Kita dibagikan
berdasarkan kelompok dan beruntungnya saya mendapatkan kelompok yang sangat
bermotivasi, saling mengisi dan membantu, serta sangat bersemangat. Kelompok
terbaik, KERBAU!!!
Kita
memiliki ketua yang sangat menyenangkan dan bertanggung jawab, leader yang
baik. Anggotanyapun tidak saling memanfaatkan atau minder atau merasa sombong,
melainkan merasa kita sama dan kita harus bekerja sama.
Hari
Pertama itu hanya diisi dengan keseruan di dalam ruangan, namun menjelang sore
barulah petualangan pertama kali bagi saya dimulai, berjualan. Mungkin terdengar
biasa, tapi bagi saya luar biasa karena kita harus belajar menawarkan sesuatu
kepada seseorang dengan membuang rasa malu dan bersabar menahan kecewa ketika
kehadiran kita tidak diinginkan. Hujan deraspun mewarnai perjalanan kami, tidak
ada secelapun dari pakaian saya yang dibiarkan kering, saya basah kuyub bersama
dua teman yang lain. Tapi, itu tak berarti apa-apa karena ada perasaan yang
benar-benar membahagiakan ketika senyum kami berbalas baik dan orang yang
ditawarkan membeli apa yang kami tawarkan dengan perasaan tulus.
Hari
pertama kami selesaikan sampai malam yang dingin menjelma, mengadakan sedikit permainan
kecil dan berbaris mengitari api unggun. Disana kita diajarkan kejujuran dan
membuang sifat buruk yang selama ini melekat pada diri kita.
Pukul
22.00 kegiatan hari pertama ditutup. Lelah dan mengantuk yang terasa, namun
dalam hati bersyukur. Bersyukur karena saya mempunyai kesempatan ini dan
berharap hari esok akan lebih berarti dan bersemangat dari hari ini.
GREAT DAY IN SECOND DAY
Tidak hanya di
hari pertama melainkan di hari keduapun kami belajar berjualan, suatu pelajaran
mendidik yang diajarkan agar kita mandiri, menghargai uang, bersabar dan
menjadi orang ramah yang menarik perhatian orang lain.
Benar
saja, di hari kedua, langkah kaki kami lebih gontai dari biasanya. Hari ini
kita akan melakukan hal-hal menantang yang paling saya suka. Tidak terfikir
sedikitpun apa yang akan kulihat dan kujalani di tantangan ini akan
membosankan. Kita menikmatinya, saling membantu, menyemangati dan hampir di
setiap permainan, kitalah yang terbaik. Canda tawa bersama mengobati peluh,
luka dan lelah hari itu. Berharap masih ada hari esok untuk tantangan ini dan
kebersamaan ini karena semua yang kami lewati bukan sekedar tantangan melainkan
setiap tantangan itu memiliki makna dan manfaat. Dan lagi, saya sangat
bersyukur.
Tibalah
di detik-detik acara outbond itu akan di tutup, bahagia namun sedikit ada
kesedihan. Di saat-saat akhirpun kita tetap diberikan pembekalan dan
pembelajaran yang sangat membangun, setiap materi yang disampaikan mentor
sangat melekat di hati saya, membongkar sesuatu yang baik yang telah lama
tertidur di dalam diri.
Sayapun
meneteskan air mata ketika harus menyaksikan hal-hal diluar dugaan, tentang
ketegaran seorang ibu, kegigihan sang anak dan kuasa Tuhan yang disampaikan
pada kami semua melalui video, dan melalui nada lagu dan perkataan mentor.
Ketika
mentor berkata untuk membayangkan seseorang yang paling berharga di dalam
kehidupan, tanpa sadar sosok sang ayah mengelilingi otakku, menyentuh hatiku
dan membuat saya tersedu sedan karena saya merasa, saya memiliki sosok “Lelaki
terbaik dan menjadi panutan, dan Dia AYAHku”.
Hmm,
sedikit mengharukan bila diingat. Jadi lupa tentang keseruan yang antusias saya
ceritakan tadi.
Back
to have fun :D
Menangis
selesai, capek juga sudah terasa dan saatnya akhir cerita. Cerita kamipun ditutup
dengan semua yang istimewa, kita menjadi juara kelompok dan menjadi kelompok
terbaik dengan semangat menggebu tanpa menjatuhkan.
KERBAU
sang JUARA!!!
Semoga
hari esok ada lagi untuk kebersamaan ini, meski tidak dengan satu kelompok,
melainkan tetap saling bertegur sapa dan bertukar senyum karena kita pernah
bersama.
Beruntungnya
mempunyai pengalaman menarik ini. Bersyukur karena akhirnya saya bisa ke pulau
jawa dan menyapa sahabat-sahabat baru disini. Menghargai kekurangan dan
memanfaatkan kelebihan ke hal yang tidak merugikan. Dan belajar BERUBAH karena
suatu pelajaran J
Terima
Kasih ITB, SEAMOLEC, Mentor, Orang Tua dan pastinya Allah yang maha satu karena
memberikan kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru yang berbudi baik
dan selalu belajar menjadi baik di setiap harinya.
This
is my story!!! Where is yours???
No comments:
Post a Comment